Menu
Perjalanan KA di jalur Bandung–Dayeuhkolot–Ciwidey, tepatnya di dekat jembatan Ci Tarum sumber foto wikipedia

Sejarah Jalur Kereta Api Cikudapateuh Ciwidey

bagian menarik dari perkembangan transportasi dan ekonomi di wilayah Bandung pada masa kolonial Hindia Belanda. Jalur ini merupakan salah satu bagian dari ekspansi jaringan kereta api yang dikelola oleh perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen (SS). Berikut adalah cerita sejarahnya

Latar Belakang Pembangunan

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Bandung dan daerah sekitarnya menjadi pusat perkebunan yang berkembang pesat, terutama teh, kopi, kina, dan hasil bumi lainnya. Untuk mendukung distribusi hasil perkebunan ini, diperlukan transportasi yang efisien dari wilayah pedalaman ke kota-kota besar seperti Bandung dan Batavia (sekarang Jakarta).

Jalur kereta api Cikudapateuh–Ciwidey dibangun sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas wilayah selatan Bandung yang memiliki potensi hasil bumi melimpah. Jalur ini juga bertujuan untuk memudahkan pengangkutan barang dan penumpang antara pusat kota Bandung dan daerah Ciwidey.

Pembangunan dan Operasional

Pembangunan Dimulai: Tahun 1918.

Selesai: Tahun 1921.

Dibuka : 1921 – 1924

Di tutup : 1982

Panjang Jalur: Sekitar 37 kilometer.

Rute:

Dimulai dari Stasiun Cikudapateuh di Bandung.

Melalui daerah seperti Dayeuhkolot, Banjaran, Soreang, dan berakhir di Stasiun Ciwidey.

baca selengkapnya :

Jalur ini dirancang untuk melintasi medan yang berbukit dan menantang, yang memerlukan jembatan dan terowongan kecil di beberapa titik. Kereta yang beroperasi di jalur ini mengangkut hasil perkebunan, barang dagangan, dan penumpang.

Keberadaan Jalur dan Penurunan Fungsi

  • Masa Kejayaan: Pada tahun-tahun awal operasinya, jalur ini menjadi salah satu sarana transportasi utama untuk mendukung perekonomian daerah Bandung Selatan.
  • Penurunan Penggunaan: Setelah masa kemerdekaan, seiring dengan perkembangan infrastruktur jalan raya dan munculnya moda transportasi seperti bus dan truk, jalur kereta api ini mulai kehilangan daya tariknya.

Penutupan Jalur: Pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an, jalur ini secara resmi dinonaktifkan karena dianggap tidak lagi menguntungkan secara ekonomi

Kondisi Saat Ini

  • Sebagian besar jalur rel kereta api ini sudah tidak lagi digunakan dan tertutup oleh pemukiman atau jalan raya.
  • Beberapa bekas stasiun, seperti Stasiun Ciwidey, masih ada, meskipun dalam kondisi yang kurang terawat.

Jembatan dan jejak rel di beberapa titik dapat ditemukan sebagai peninggalan sejarah, tetapi banyak yang rusak atau hilang.

Signifikansi Historis

Jalur kereta api Cikudapateuh–Ciwidey merupakan bukti penting tentang bagaimana transportasi kereta api membantu membangun dan menghubungkan daerah-daerah terpencil di Jawa Barat. Meskipun tidak lagi aktif, peninggalan jalur ini menyimpan cerita tentang masa kejayaan kereta api sebagai tulang punggung transportasi di masa lalu.

Jembatan ini bisa kita lihat dan nikmati ketika berkegiatan Rafting,

Rafting di Ciwidey, Bandung, salah satu aktivitas seru yang dapat memberikan pengalaman petualangan sekaligus menikmati keindahan alam dan Sungai yang berada pada arus sungai irigasi bendungan cibereum ini sangat menawarkan arus menantang namun tetap aman untuk pemula maupun yang berpengalaman.

Rekomendasi Paket Rafting

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recomend Articles

You cannot copy content of this page