Menu

Jungle Trekking Menuju Air Terjun Cibareubeuy

Suasana pagi cikole lembang Bersama Udara yang sejuk menyambut langkah pertama di jalur jungle trekking menuju air terjun cibareubeuy cibesi subang. Dengan Jalur berpariasi dari ringan sampai  menantang namun tetap menyenangkan.

Berawal dari hutan pinus dan tanaman kopi  menghadirkan suasana tenang dan aroma khas dari getah pohon dan bau enak kopi. 

Setelah berjalan di awali dengan pepohonan pinus dari vegetasi berubah perlahan, memasuki wilayah hutan alam yang lebih lebat dan segar. Dengan pohon mungkin puluhan dan ratusan ini menjadi icon hutan Kramat yang ada di ciater .  dari Daun rimbun menyaring cahaya matahari, sehingga menciptakan siluet alami yang memesona.

Memasuki Vegetasi Hutan

Di gunung keramat ini dengan dua puncakan dan yang kami lalui Adalah puncakan keramat Kaler  dengan ketinggian 1460 MDPL. Meskipun begitu dengan ketinggian yang lumayan kami tidak begitu merasa Lelah karena titik awal yang kami lalui berada di atas yaitu cikole. Sehingga jalan turun hanya beberapa tanjakan punggungan yang tidaka begitu menguras tenaga. Makanya Jalur ini sangat cocok untuk para pemula yang ingin menikmati secara fun. 

Nampak setelah kita lewati puncakan utama terlihat jelas. Samapai dengan gunung tangkuban kawah domasnya terihat mat aini dimanjakan dengan pemandangan yang Nampak dari gunung ke gunung.

Setelah perjalanan menyusuri jalur hutan yang penuh kejutan, suara gemuruh air mulai terdengar, menandakan bahwa air terjun sudah dekat. Air terjun alami ini menyambut kami dengan percikan yang menyegarkan dan pemandangan yang membuat lupa akan lelah. Di sinilah kami beristirahat sejenak, membiarkan tubuh dan pikiran bersatu dengan alam.

Tak jauh dari lokasi air terjun, kejutan lainnya menanti. Kami disambut hangat di Kampung Senyum Abah Ucid, sebuah tempat yang memadukan kehangatan tradisi dan kelezatan kuliner. Di sini, kami menikmati sajian spesial: liwet khas kampung, lengkap dengan sambal, ayam kampung, tahu-tempe, dan lalapan segar. Disajikan di saung-saung dari kayu dan bambu dengan gaya bangunan vintage alami, suara gemericik sungai di sebelah menambah Kenikmatan.

setelah menikmati Nasi Liweut dan Air terjun. Perjalanan pun berlanjut menembus hamparan persawahan yang hijau membentang. Langit biru dan semilir angin menyapa di setiap langkah. Di sela-sela perjalanan, kami menemukan rumah produksi gula aren tradisional milik warga lokal. Di sana, kami menyaksikan langsung proses pembuatan gula aren yang murni dan alami, mulai dari penyadapan nira hingga pemasakan di tungku kayu.

Panorama terus berubah, namun keindahannya tak pernah hilang. Pegunungan dan persawahan berpadu menciptakan lukisan alam yang tak tergantikan. Inilah potret kehidupan yang tenang dan bersahaja.

Tak hanya beras biasa, para petani di sini juga menanam beras hitam, jenis beras lokal yang dikenal kaya nutrisi dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Aktivitas pertanian yang berlangsung sejak pagi hari menjadi gambaran semangat masyarakat dalam menjaga tradisi dan sumber kehidupan mereka.

Jungle trekking ini bukan hanya sekadar perjalanan alam, tapi pengalaman menyeluruh: menikmati keindahan lanskap, mencicipi cita rasa lokal, belajar dari kehidupan masyarakat, hingga merekam momen-momen yang akan terus hidup dalam ingatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page